Sabtu, 08 Oktober 2011

TUGAS INDIVIDU - UIA


Memanfatkan Alam
Sebagai Sumber Belajar
Mengambar Ilustrasi Pada Pembelajaran Seni Rupa
I. Pendahuluan
Makna dari ilustrasi adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan suatu maksut atau tujuan secara visual (Mikke Susanto, 2002; 53). Tujuan dari pembelajaran mengambar ilustrasi di sekolah adalah agar para siswa dapat memahami dan membuat gambar ilustrasi dengan mengunakan teknik yang benar dan tepat. Agar nantinya ilustrasi yang dihasilkan oleh siswa dapat diaplikasikan sesuai dengan fungsinya sebagai penjelas suatu keadaan tempat atau peristiwa atau juga dapat digunakan sebagai penghias.
Bentuk ilustrasi dapat terbagi menjadi dua yaitu ilustrasi dua dimensi dan ilustrasi tiga dimensi, yang dimaksut dengan ilustrasi dua dimensi adalah berwujut gambar visual aplikasinya pada bidang dua dimensi seperti pada buku, lukisan, majalah, Koran, dll. Sedangkan yang dimaksut dengan ilustrasi tiga dimensi adalah ilustrasi yang berwujut bentuk nyata dapat dilihat secara visual dan memiliki nilai raba. Dalam pembelajaran mengambar ilustrasi dua dimensi siswa harus dapat mengambar elemen-elemen dasar yang biasa digunakan dalam mengambar ilustrasi seperti mengambar tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, alam maupun benda.
Agar siswa dapat memahami dan terlatih secara teknis bagaimana mengambar ilustrasi alam secara realis seperti mengambar tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, alam maupun benda diperlukan kreativitas guru untuk mengembangkan sumber belajar yang tepat sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan dalam proses pembelajaran sesuai dengan tujuan pencapaian kompetensi pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa.
Pembelajaran mengambar ilustrasi dengan memanfaatkan ketersediaan sumber belajar dilingkungan alam terbuka secara natural dapat dimanfatkan menjadi sumber belajar yang tepat dalam pembelajaran ilustrasi. Karena semua elemen yang dibutuhkan dalam mengambar ilustrasi sudah disediakan secara alamiah oleh alam seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia maupun benda. Mengapa pembelajaran mengambar itu penting menurut Dik Doank pemilik sekolah alam Kandank Jurank Doank mengambar itu penting untuk mendidik anak agar tidak menjadi anak-anak peragu dan aktivitas mengambar dalam bidang apapun adalah penting, apalagi dalam banyak hal sebuah penciptaan hampir selalu diawali dengan aktivitas mengambar, bangsa yang tanpa kebiasaan mengambar cendrung gagal menjadi bangsa pencipta paling tinggi menjadi bangsa pencontek (Kenedi Nurhan; 2007, 65)
II. Sumber belajar
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Secara skematik, prosedur merancang sumber belajar dapat mengikuti alur sebagai berikut:
Secara garis besarnya, terdapat dua jenis sumber belajar yaitu:
1. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
2. Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran
Didalam makalah ini penulis membahas suatu gagasan tentang bagaimana mengembangkan sumber belajar dalam pembelajaran seni rupa dengan mengunakan sumber berajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization) yaitu memanfaatkan alam sebagai sumber belajar ilustrasi. Dengan memanfaatkan apa yang sudah ada dialam diharapkan dapat mendukung proses pembelajaran sehingga tujuan dari belajar yaitu adanya perubahan yang relatif permanen pada pengetahuan atau prilaku seseorang karena pengalaman tercapai (Barbara B. Seels, Rita C. Richey:1994,13).
Sumber belajar tidak harus mahal, sumber belajar juga dapat dioptimalkan dengan memanfaatkan lingkungan alam sekitar. Karena yang terpenting adalah bagaimana menciptakan sumber belajar yang efektif dan efisien agar dapat dimanfaatkan oleh siswa secara optimal.
III. Memanfatkan alam dalam belajar mengambar ilustrasi
Dalam memilih sumber belajar yang harus diperhatikan oleh guru yaitu sumber belajar harus memiliki kriteria ekonomis, praktis, mudah dan fleksibel. Sehingga dapat sesuai dengan tujuan dalam mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, yang nantinya akan dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa dalam belajar. Dengan adanya motivasi yang tinggi diharapkan siswa dapat mengesplorasi kemampuannya dan mendorong siswa dalam belajar secara mandiri.
Dalam mengaplikasikan sumber belajar berbasis alam pada pembelajaran seni rupa sebaiknya guru dapat memanfaatkan lingkungan alam sekitar sekolah, sebagai sumber belajar dengan demikian secara tidak langsung guru dapat mengajak siswa untuk mengenali dan mencintai lingkungannya sendiri. Mengapa alam dapat dijadikan sumber belajar Karena alam dan lingkungan semesta adalah sumber belajar yang tak terbatas yang menyediakan begitu luas kemungkinan-kemungkinan (Kenedi Nurhan; 2007, 70).
Sesuai dengan kurikulum, siswa harus memiliki kopetensi untuk dapat mengambar ilustrasi. Untuk mencapai kompetensi tersebut maka guru harus dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada dilingkungannya sebagai sumber belajar. Belajar mengambar ilustrasi akan sangat sulit sekali jika dilakukan didalam kelas karena lingkungan yang ada didalam kelas terbatas oleh sekat-sekat ruang kelas sehingga akan sangat sulit bagi siswa untuk dapat belajar mengambar ilustrasi secara tepat dengan hanya membayangkan objek gambar, ataupun dengan hanya melihat objek gambar melalui foto atau gambar. Sering kali objek gambar yang hanya dibayangkan atau dilihat melalui media cetak seperti foto, surat kabar maupun majalah tidak sesuai bentuk aslinya, karena dikhawatirkan objek didalam foto atau gambar sudah terjadi distorsi bentuk, baik secara sudut pandang, pencahayaan maupun bentuk-bentuk objek gambar yang sudah distilasi sehingga dikhawatirkan sudah tidak sesuai dengan aslinya lagi. Hal tersebutlah secara tidak langsung akan menjadi hambatan bagi siswa dalam mengambar ilustrasi secara realis.
Mengambar ilustrasi memang sebaiknya dilakukan on the spot yaitu secara langsung memperhatikan objek yang akan digambar ditempat objek gambar tersebut berada. Sebagai contoh ketika siswa akan mengambar pohon pisang maka pohon pisang itu adalah sumber belajar bagi siswa. Dalam hal ini siswa dapat secara bebas mengamati, menilai dan belajar secara langsung bagaimana bentuk pohon pisang itu sebenarnya. Dengan mengamati secara langsung maka siswa dapat lebih mudah untuk mengambar karena telah mengetahui ciri-ciri objek gambar secara langsung. Siswa akan dapat mengingat ciri-ciri objek baik dalam hal bentuk, garis, komposisi, pencahanyan gelap terang maupun tekskstur dari objek gambar tersebut karena telah memiliki pengalaman secara langsung berinteraksi dengan objek gambar.
Dengan berinteraksi secara langsung dengan objek gambar siswa akan lebih bebas berekspresi dan menungkan ide-ide kreativitasnya mengeksplorasi teknik dan kemampuanya dalam mengambar. Tanpa terikat oleh peraturan kelas yang harus duduk rapih di bangku dan terpaku harus mengambar diatas meja sehingga mengakibatkan gerakan motorik tangan sisiwa akan terbatas. Dengan belajar mengambar dialam terbuka siswa akan dapat lebih bebas menentukan sudut pandang objek yang akan digambar dan nyaman menentukan seberti apa posisi yang nyaman untuknya dalam mengambar. Dengan demikian belajar dialam bebas membuat pandangan siswa secara visual tidak terbatas oleh batasan-batasan tembok kelas yang membatasi ekspresi jiwa siswa dalam mengambar.
IV. Kendala pembelajaran di luar kelas
Memberikan sumber belajar melalui alam secara langsung bukan berarti tidak adanya kendala yang akan dihadapi oleh guru dan siswa. Dengan sistem kurikulum yang ada dengan pengunaan waktu jam pelajaran seni rupa yang terbatas hanya 2 jam pelajaran per minggu dan juga jumlah siswa per kelas yang sangat banyak mencapai 40 siswa per kelas menjadikan sulitnya guru untuk mengajak siswanya untuk melalukan proses pembelajaran diluar kelas pada jam pelajaran seni rupa berlangsung.
Dengan kendala waktu dan banyaknya siswa perkelas maka diperlukan waktu-waktu tambahan diluar jam pelajaran seni rupa di sekolah. Kendala-kendala tersebut bagi guru merupakan sebuah tantangan bukanlah hambata, dengan demikian guru sebaiknya juga memberika motivasi kepada siswa agar siswa dapat termotivasi untuk belajar ilustrasi secara mandiri tanpa terikat oleh guru dan jam pelajaran yang ada. Sehingga dengan seringnya siswa mengasah kemampuan motoriknya dan mempelajari teknik mengambar secara mandiri diharapkan siswa akan mampu menghasilkan hasil ilustrasi yang lebih baik.
V. Kesimpulan
Dari pembahasan singkat diatas tentang pemanfaatan alam sebagai sumber belajar ilustrasi dapat penulis tarik kesimpulan bahwa belajar tidak hanya terbatas, terkotak-kotak pada sekat ruang dan waktu belajar. Proses pembelajaran dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan dalam situasi apapun. Kita dapat belajar dengan memanfaatkan aneka sumber belajar yang ada disekitar kita.
Sumber belajar tersebut tidak harus mahal, tidak harus bertehnologi tinggi atau harus di desain secara khusus kita juga dapat memanfaatkan sumber belajar yang paling dekat dengan diri kita sendiri yaitu lingkungan alam sekitar kita karena alam dapat dijadikan guru dalam belajar. Yang dibutuhkan dalam mengembagkan sumber belajar yang terpenting sumber belajar harus efektif dan efisien. Karena itu untuk menciptakan suatu sumber belajar yang efektif dan efisien dibutuhkan kreativitas dalam menciptakan sumber belajar. Guru sebagai pengembang sumber belajar diharapkan dapat mendesain sumber belajar dengan mengoptimalkan apa yang ada disekitarnya, yang terpenting adalah siswa dapat belajar dan dapat mengembangkan kemapuanya secara optimal yang didukung oleh pemanfatan sumber belajar yang tepat.
Daftar Pustaka
Barbara B. Seels, Rita C. Richey. (1994). Teknologi Pembelajaran Definisi dan Kawasannya, Jakarta: Penerbit UNJ.
Kenedi Nurhan. (2007). Homeschooling Rumah Kelasku Dunia Sekolahku. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Mikke Susanto. (2002). Diksi Rupa Kumpulan Istilah Seni Rupa. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
http://gerbangtiga.blogspot.com/2008/08/belajar-berbasis-alam.html
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/15/sumber-belajar-untuk-mengefektifkan-pembelajaran-siswa/

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More